Festival Panen Kopi Gayo 2024 : Membungkus Kopi dan Seni Budaya Dalam Satu Acara

Selama ratusan tahun kopi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Beberapa sejarawan percaya bahwa kopi pertama kali ditemukan di Ethiopia. Kemudian, kopi menyebar ke seluruh dunia dan menjadi bagian penting dari kebudayaan di banyak negara.

Photo: Arsadi Laksamana

Minuman kopi yang telah populer di seluruh dunia keberadaanya tidak hanya sebatas aspek minuman yang menyegarkan dan energi namun juga telah menjadi bagian dari seni budaya di berbagai tempat di seluruh dunia.  Dalam seni budaya, kopi menjadi sumber inspirasi yang tak terbatas bagi banyak seniman, penulis, dan bahkan pengrajin. Minuman kopi menjadi metafora kehidupan, yang membawa rasa keseimbangan dan kedamaian. 

Photo: Arsadi Laksamana

Dataran Tinggi Gayo provinsi Aceh sebagai salah satu daerah produsen kopi arabika terbesar di  Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menyelenggarakan festival panen kopi gayo yang di selenggarakan di kampung - kampung sebagai sentral produksi kopi gayo itu sendiri. Festival panen kopi gayo sendiri di kemas dengan beragam pertunjukan keragaman budaya dengan keindahan alam yang mempesona dimana para pengunjung dapat  melihat kehidupan masyarakat lokal secara langsung dan kebun - kebun kopi milik rakyat. 


Photograph : Youngboadi

Di tahun 2024 ini salah satu kampung yang menjadi tuan rumah penyelenggara festival panen kopi gayo adalah kampung Belang Gele Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah yang acaranya cukup meriah dimana banyak masyarakat atau pengunjung memadati area acara festival baik dari masyarakat Belang Gele sendiri maupun pengunjung dari kampung lain serta luar daerah. 


Photograph : Youngboadi

Pertunjukan kesenian tradisional, ritual tradisi, atraksi kopi, workshop kebun dan kopi, pasar kopi dan pagelaran kesenian merupakan sejumlah rangkaian acara yang dapat di nikmati para pengunjung sembari menikmati kopi - kopi yang telah tersedia di area acara oleh para pelaku UMKM. 


Photo : Arsadi Laksamana

Salah satu acara kesenian yang di tampilkan pada acara penutupan festival panen kopi gayo di kampung Belang Gele adalah tarian saman dari sanggar Lingang Raya kampung Arul Pertik Kecamatan Rusip Antar Kabupaten Aceh Tengah yang mendapat perhatian para penonton. Sebagaimana di ketahui tari saman sendiri berasal dari Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh dan  telah di sahkan oleh UNESCO pada tanggal 24 November 2011 silam di pulau Dewata, Bali sebagai Warisan Budaya tak benda milik dunia. 


2 komentar untuk " Festival Panen Kopi Gayo 2024 : Membungkus Kopi dan Seni Budaya Dalam Satu Acara"

  1. Alhamdulillah bagus sekali Mas, lain kali proyek GEF-FOLUR diundang ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap pak nanti saya kasih tau ke panitianya pak

      Hapus

Silahkan sampaikan pendapat anda menurut judul artikel