Hairun Ihwan : Jadi Petani Itu Seni Menjalani Kehidupan


Berani menjadi petani sama dengan berani belajar kesabaran karena tidak ada petani bisa mempercepat atau memperlambat panen, mempercepat besarnya seekor ayam atau yang lainya semua sudah ada ketentuanya masing - masing. Bertani juga merupakan salah satu seni menjalani hidup yang  tidak hanya menghadirkan karya untuk diri sendiri tetapi hadir untuk bisa di nikmati semua orang. Pemikiran inilah yang melekat pada seorang Hairun Ihwan yang sekarang memilih jalan hidup sebagai petani kopi di Kabupaten Bener Meriah. 

Meski terlahir dari keluarga petani namun sekembalinya dari perantauan Hairun tidak langsung menjadi petani kopi melainkan lebih memilih menjadi pengusaha jasa konstruksi, kemudian terjun ke dunia politik dan pernah menjadi kandidat anggota DPR namun gagal memasuki kursi parlemen. Setelah gagal menjadi anggota DPR dan berhenti dari  dunia usaha jasa konstruksi Hairun pindah profesi ke bisnis kopi konvensional namun usaha ini juga sempat terhenti karena harus pindah ke Aceh Timur di karenakan teman lamanya yang sekarang sudah jadi istrinya di tugaskan di daerah tersebut. 

Namun kecintaanya terhadap kopi terus tumbuh sembari menemani istrinya di daerah baru tersebut  ia berinisiatif membuka cafe dan terus - menerus belajar soal kopi melalui berbagai referensi dan media. Setelah beberapa  tahun bermukim di Aceh Timur akhirnya Hairun bisa kembali ke kampung halamanya Bener Meriah. 

Setelah kembali ke Bener Meriah mimpinya yang telah lama tertunda menjadi  petani  kopi secara organik sembari bersahabat dengan alam mulai ia wujudkan di atas lahan seluas 0,5 hektar yang ia beli beberapa tahun sebelumnya. Hairun pun pernah di tuduh gila bin sinting ketika melakukan renovasi terhadap lahan miliknya karena melakukan renovasi total terhadap kebun kopi yang masih berproduksi bahkan ada yang mengait - ngaitkanya dengan kegagalanya terpilih menjadi anggota DPR padahal ia ingin menyeragamkan varietas kopi miliknya dan melakukan penataan agar terlihat indah dan nyaman bekerja. Penataan lahan baginya merupakan salah satu hal penting guna mendapatkan semangat dan keyamanan bekerja serta bernilai estetik. 
Kini lahan yang ia tanami kopi arabika varietas  abyssinia  yang terletak di kampung Panji Mulia Kecamatan Bukit Bener Meriah telah menunjukan hasil yang memuaskan dengan rata - rata produksi 600 kg per musim yang ia jual dalam bentuk green bean dengan beberapa type proses. Untuk menjaga produksi sepanjang tahun ia mengandalkan bahan - bahan organik  seperti kotoran kerbau, sampah - sampah organik dan berbagai bahan organik lainya yang ia buat sendiri dan hebatnya Hairun tak henti - hentinya berinovasi dalam meningkatkan produksi kopi. 

Sebagai rencana pengembangkan ke depan Hairun juga berencana menambah beberapa fasilitas  baik di lokasi kebun maupun di lokasi proses guna meningkatkan produksi juga sebagai persiapan menjual kopinya sendiri dalam produk jadi. Untuk saat ini Hairun juga sudah memiliki beberapa fasilitas penunjang seperti pulper, dan Huller. Baru - baru ini Hairun juga mendapat dukungan bantuan dari Kementrian keuangan melalui direktorat jenderal kekayaan negara dalam bentuk fasilitas penjemuran melalui program desa devisa. 

Posting Komentar untuk "Hairun Ihwan : Jadi Petani Itu Seni Menjalani Kehidupan"