Syukran Kribo bukanlah orang asing di kalangan anak muda yang bergelut dengan dunia kopi di Dataran Tinggi Gayo. Sebelum terjun ke dunia kopi beliau merupakan aktivis mahasiswa yang juga pernah menjabat ketua HMI t cabang Takengon tahun 2013 Setelah menamatkan pendidikanya di Universitas Gajah Putih Syukran Kribo juga pernah menjadi kandidat anggota DPRK Aceh Tengah dari salah satu partai politik namun tidak terpilih.
Setelah tak jebol jadi anggota parlemen, Syukran Kribo banting setir memilih profesi baru jadi pengepul atau toke tomat di pasar Paya Ilang Takengon hingga wajahnya tak asing bagi warga pasar sampai saat ini karena keramahanya dan mudah bergaul dengan siapa saja, profesi pedagang sayur ini ia lakoni sampai tahun 2018.
Syukran Kribo yang mantan ketua HMI itu baru terjun ke dunia kopi pada tahun 2018 meski ia sendiri berasal dari keluarga petani kopi namun sebelumnya ia tak terlalu peduli dengan bisnis kopi hanya sebatas bertani konvensional biasa seperti kebanyakan petani lainya meski di kemudian hari justru kopi lah yang membawa nama Syukran menjadi populer di kalangan para pebisnis kopi dan pecinta kopi khususnya kalangan anak muda.
Pada awalnya Syukran Kribo atau yang lebih di kenal dengan Syukran Kopi Wine memulai usaha kopi winenya berawal dari 50 Kg. Ia mengolah kopinya sendiri dengan menumpang tempat proses di kampung Mongal Takengon. Ia memasarkan kopi yang ia proses sendiri ke pasar lokal. Pada tahun yang sama nasib sedang berpihak kepada Syukran Kribo karena adanya event kopi di Takengon dan kopi wine yang di proses oleh Syukran berhasil keluar menjadi juara dengan score cup 86.
,
Sejak menjadi pemenang di kontes kopi tersebut, kopi yang di buat oleh Syukran Kribo menjadi lebih berkembang dan semakin banyak permintaan baik di tingkat pasar lokal, nasional maupun luar negeri. Ia pun terus menigkatkan jumlah produksi guna memenuhi permintaan pasar.
Bisnis kopi wine Syukran Kribo sempat mengalami masalah karena keterbatasan modal dan ketiadaan tempat proses di tambah dengan terjadinya bencana gelobal yaitu covid19 yang telah merusak bisnis di seluruh dunia. Namun Syukran Kribo tak kehabisan akal ia nekat melakukan proses penjemuran kopi di fasilitas umum milik Pemda Aceh Tengah yaitu lapangan Musara Alun Takengon dengan memanfaatkan sebagian kecil ruang milik pemda itu.
Selama ia menumpang secara nekat melakukan proses penjemuran ditempat itu yang dia takuti hanyalah kehadiran Satpol PP namun hal itu tidak pernah terjadi sampai ia memiliki tempat penjemuran sendiri, oleh karena itu ia sangat mengucapkan ribuan terimakasih kepada Satpol PP Aceh Tengah karena tidak menggusurnya selama menumpang.
Kini Syukran Kribo telah memiliki tempat proses sendiri di kampung Umang Kecamatan Bebesen dan akan terus mengembangkan kopi wine yang ia miliki. Kopi wine sendiri merupakan kopi yang di proses melalui fermentasi sebelum proses penjemuran hingga kadar air 12%. Kopi ini juga di pilih dari kebun - kebun yang memiliki ketinggian antara 1400 - 1800 mdpl.
Posting Komentar untuk "Syukran Kribo, Dari Toke Tomat ke Prosesor Kopi Wine"
Silahkan sampaikan pendapat anda menurut judul artikel