Pengangkutan kopi dari kebun merupakan perjalanan pertama kopi berpindah dan masih banyak perjalanan lain yang akan di tempuh sebiji kopi sebelum mencapai ke penikmat kopi. Pada kesempatan ini saya akan menceritakan bagaimana para petani di daerah saya yaitu Dataran Tinggi Gayo mengangkut hasil panen dari kebun sebelum di lakukan pengolahan menjadi gabah basah atau proses lainya.
Seperti yang telah pernah saya paparkan sebelumnya tentang bagaimana petani melakukan panen kopi ceritanya lebih kurang sama terkadang gampang terkadang sulit karena bergantung lokasi dan medan yang harus di tempuh. Proses pengangkutan kopi akan mudah untuk kebun yang memiliki akses jalan yang memadai dan letak lahan yang datar dan sayangnya tidak semua kebun kopi itu memiliki akses jalan yang bagus di tambah dengan letaknya di daerah pegunungan. Terkadang kebun yang telah memiliki fasilitas jalan yang bagus pun masih sulit melakukan proses pengakutan karena letak kebunya berada di kemiringan sehingga harus di panggul dengan bahu terlebih dahulu hingga mencapai ke jalan kemudian di angkut dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Mayoritas sentra produksi kopi di Dataran Tinggi Gayo itu berada di kampung - kampung dan pegunungan dengan akses jalan seadanya bahkan banyak yang membuat anda jantungan bila tidak terbiasa melewatinya, jalan setapak, berlumpur dan licin merupakan jalan yang harus di lalui untuk mengangkut hasi panen. Tak jarang kopi - kopi di panggul dulu dari tengah - tengah kebun menuju jalan setapak untuk kemudian di angkut dengan kendaraan roda dua yang sedikit di modifikasi pada bagian rodanya dengan menambahkan rantai agar kuat mencekram jalanan yang licin. Meski demikian tak jarang para pengangkut kopi ini terjatuh karena terlalu licin.
Pemandangan balapan para pengangkut kopi bisa anda lihat setelah siang hari hingga sore hari biasanya di mulai pada pukul 15.00 Wib. Para kopi rider sudah mulai menyiapkan peralatan mulai dari jas hujan, sepatu boot, jarum jahit goni, tali plastik, karung hingga tali dari ban bekas untuk mengakut kopi dari kebun sendiri maupun dari kebun petani lainya. Para procesor yang membeli kopi gelondong dari petani biasanya sudah punya langganan untuk di ambil kopinya setelah panen. Pemilik kebun tinggal menghubungi para procesor dan mengkonfirmasi jumlahnya kemudian kopi yang sudah di masukan ke dalam karung akan di angkut oleh para pembeli itu sendiri bahkan kopi yang sudah di informasikan kepada pembeli atau procesor bila tidak di angkut sudah tidak menjadi tanggung jawab pemilik kebun lagi.
Posting Komentar untuk "Pengangkutan Kopi dari Kebun Para Petani"
Silahkan sampaikan pendapat anda menurut judul artikel